Posted by DKT Travel on Friday, August 7, 2015
Gua Jepang Bandung adalah salah satu gua yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir.H. Juanda,
Bandung Utara. Gua Jepang ini dibuat pada tahun 1942 oleh balatentara pendudukan Jepang dengan bantuan para pekerja paksa romusha. Gua
Jepang tidak pernah terselesaikan dan kabarnya belum pernah direnovasi sejak saat itu.
Gua Jepang di Bandung adalah salah satu dari gua bersejarah yang
terserak di seluruh negeri yang dibuat selama Perang Dunia II, dan telah
menjadi bagian sejarah panjang dari republik ini. Selain sebagai tempat
perlindungan dan persembunyian, gua juga sering dipakai sebagai tempat
penyimpanan logistik makanan, senjata dan amunisi.
Ukuran Gua Jepang Bandung ini cukup besar yang membuat orang dengan
mudah bisa melangkahkan kaki di sepanjang lorong gua dan tidak ada
kesulitan bagi pengunjung untuk bernafas di dalamnya. Namun anda perlu
menyewa lampu senter seharga Rp.3.000 untuk masuk ke dalam Gua Jepang,
oleh karena tidak ada penerangan sama sekali di dalam sana.
Pemandangan pada bagian dinding luar gua yang nyaris tegak lurus. Gua
Jepang Bandung memiliki tiga buah lubang untuk masuk, semuanya berada di
bagian depan pada jarak yang relatif dekat satu dengan yang lainnya.
Para pengunjung biasanya masuk ke dalam gua dari lubang yang pertama dan
kemudian keluar melalui lorong lubang yang terkahir.
Gua Jepang Bandung ini kabarnya dulunya dipergunakan sebagai tempat
persembunyian serta sekaligus menjadi gudang amunisi dan persenjataan
bagi balatentara Jepang. Setelah Belanda resmi bertekuk lutut tanpa
syarat kepada tentara Jepang di Kalijati, pada 9 Maret 1942 tentara
Jepang berbaris memasuki Kota Bandung dari arah Lembang.

Sebuah foto dari lorong masuk Gua Jepang Bandung yang ketiga. Lorong ini
cukup lebar dan tinggi sehingga bisa dengan mudah memasukkan
persenjataan berat ke dalamnya. Simpangan jalan ke kiri dan ke kanan
juga terlihat pada lorong ini. Lubang gua ini dibuat dalam lintasan
garis lurus yang memudahkan pergerakan manusia dan barang.
Meskipun Jepang disebut membangun gua ini pada 1942, namun tak jelas
dimulai pada bulan apa dan selesai berapa lama. Hanysa saja membangun
gua tampaknya menjadi prioritas tentara Jepang begitu menguasai sebuah
daerah yang penting. Karena itu peninggalan Gua Jepang ditemukan
tersebar di banyak tempat di seluruh Indonesia.
Jepang hanya membutuhkan waktu delapan hari untuk menundukkan tentara
sekutu dalam Pertempuran Jawa yang berlangsung mulai 28 Februari 1942.
Tentara Jepang yang berkekuatan 35.000 serdadu berhasil mengalahkan
gabungan tentara Belanda yang berjumlah 25.000, Inggris 3.500, Australia
2.500, dan Amerika Serikat sekitar 1.000 serdadu.
Sebuah lorong gua yang melintang sejajar dengan jalanan di depan Gua
Jepang Bandung. Di sebelah kiri lorong ini terdapat lubang setinggi 1
meter yang dipergunakan sebagai lubang pengintai. Di dalam gua tidak ada
lagi benda tersisa dari jaman perang, oleh karena memang bukan benteng
pertahanan yang biasa dipasang meriam.
Jika tidak merasa terlalu yakin untuk masuk ke dalam gua sendirian,
sebaiknya anda siapkan uang persenan dan meminta salah satu orang di
sana untuk menemani anda masuk dan menjadi pemandu jalan. Meskipun anda
tidak akan tersesat ketika berada di dalam Gua Jepang Bandung, namun
perlu senter untuk menerangi lorong yang sangat gelap.
Jika membawa kamera DSLR, sebaiknya anda mencoba memakai teknik bulb
ketika memotret di dalam ruangan gua, yang saya lupa untuk melakukannya.
Jangan lupa pula untuk membawa tripod karena tanpa itu akan sulit untuk
mendapatkan foto yang baik di dalam gua. Jika pun lupa membawa maka
dinding gua bisa dipakai sebagai penopang kamera.
Goa Jepang Bandung bisa ditempuh dengan berjalan kaki santai melewati
rimbun pepohonan sekitar 300 meter dari pintu gerbang utama Taman Hutan
Raya Ir H Juanda. Ada pula ojek motor yang bisa disewa untuk
mengantarkan pengunjung hingga ke
Gua Belanda yang terletak sekitar 150 meter dari Gua Jepang, dan terus ke
Curug Omas.